ILMU KOMPUTER

Semua hal yang ada sangkut maut nya dengan komputer

Tips n Trick Blog

Kumpulan cara untuk mempercantik tampilan Blog anda.

Kata Kata Gombal

Kumpulan kata-kata yang dapat memikat sekaligus membuat target menjadi terbang.

Sms Grrraatiss,,,

Cocok buat yang kehabisan puls,abis batre, iseng, ataupun nagih utang..

No pic

No pic

BUS Network

Topologi Bus


Jaringan dengan topologi Bus adalah jaringan dimana beberapa client dihubungkan menggunakan line komunikasi yang terbagi yang disebut Bus. Jaringan Bus merupakan jaringan yang paling mudah dibuat untuk menghubungkan client yang ada. Namun kekurangannya adalah apabila pada saat yang bersamaan ada 2 client yang ingin mentransmisikan data pada 1 Bus, maka akan terjadi Collision atau bentrok.
Untuk menangani hal itu, beberapa system yang menggunakan arsitektur bus umumnya memiliki skema collision handling untuk menangani Access atau penggunaan master bus yang terbagi.
Jaringan yang mengguinakan topologi Bus merupakan jaringan yang pasif, dimana komputer yang terhubung ke bus akan mendengarkan saja apakah ada sinyal dan tidak bertanggung jawab untuk menjalankan sinyal tersebut.
Walaupun demikian, banyak arsitektur aktif yang bisa juga diklasifikasikan sebagai bus mengingat mereka menggunakan fungsi logis yang sama seperti passive bus. Misalnya, Switch yang bisa dianggap sebagai jaringa bus logis.

Keuntukngan jika menggunakan topologi Bus adalah :
  • Mudah diimplementasikan dan diperluas.
  • Kabel yang dioperlukan akan lebih sedikit dibandingkan topologi star
  • cocok untuk jaringan yang kecil karena mudah di setup dan tidak memerlukan kecepatan yang terlalu tinggi
  • Biaya pembuatan lebih murah dibandingkan dengan topologi yang lainnya.
Namun topologi Bus juga memiliki kekurangan, yaitu :

  • Panjang kabel dan jumlah komputer akan terbatas
  • jika ada sebuah masalah pada kabel, semuajaringan komputer otomatis Down
  • Biaya pemeliharaan akan lebih mahal dalam jangka panjang.
  • Performa jaringan akan menurun saat ada penambahan komputer
  • harus ada terminasi di ujung Bus.
  • jika komputer berjumlah banyak, maka jumlah data yang mengalir akan menyebabkan jaringan untuk melambat.

Sumber : Buku wahana komputer

Bridge

BRIDGE


  Bridge merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan. Bridge berfungsi mengmenghubungkan dan menggabungkan segmen jaringan-jaringan di layer data link (layer kedua di mode OSI). Bridge berbeda fungsinya dengan hub dimana bridge tidak menyalin trafik dan mencampurnya ke semua port, bridge akan mengetahui MAC Address yang dapat dijangkau melalui port-port tertentu.
Setelah bridge mengetahui port dan alamat yang dituju, bridge akan mengirimkan trafik ke alamat tersebut hanya ke port yang dituju. Bridge tidak mengirimkan secara broadcast ke semua port, kecuali port yang berhak menerima broadcast tersebut.
Bridge mamapu mengenali port dan address dnegan cara memeriksa alamat sumber dari frame yang dilihatnya di masing-masing port. Ketika frame tersebut sudah sampai ke port, alamat sumber akan disimpan dan bridge mengasumsikan alamat MAC telaj diasosiasikan dengan port tersebut. Ketika alamat telah diketahui, Bridge akan mem-forward frame kesemua port.

Bridge dibagi menjadi 3 tipe dasar, yaitu :

1. Local Bridge
Menghubungkan LAN secara langsung

2. Remote Bridges
Dapat digunakan untuk membuat link Wide Area Network (WAN) antar LAN yang ada. namun remote bridge yang kecepatan koneksinya lebih lambat dari pada jaringan akhir umumnya kini diganti peranannya oleh Router

3. Wairless Bridge
Bisa digunakan untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan Workstation remote kesebuah LAN


Repeater

REPEATER



Repeater merupakan perangkat elektronik yang bertugas menerima sinyal kemudian meneruskan pada level lebih tinggi atau dengan daya yang lebih besar. Atau bisa juga meneruskan paket data yang dikirim dari sebuah pc tanpa memiliki kecerdasan seperti router yang memiliki paket filtering destination baik IP, MAC Address, dan lain-lain. sehingga sinyal hanya dapat disalurkan ke tempat yang jauh tanpa adanya degradasi.
Karena Repearer bekerja dengan sinyal fisik sebenarnya dan tidak berusaha melakukan interpretasi data, repeater akan beroperasi pada layer physical yang merupakan layer paling atas di model OSI